KIAT - KIAT MUDAH MENGAJARKAN SHOLAT KEPADA ANAK



“Nak, sudah adzan ayo segera sholat” seru seorang ibu.  “ Bentar bu masih panjang waktunya” seru anak pertama. “wah ibu berisik lagi seru game nya nihh” seru anak kedua. “aku males sholat, lagian buat apa juga sholat” seru anak lainnya.
Ungkapan-ungkapan seperti ini mungkin sering terdengar bagi orang tua yang sedang mendidik dan anak-anaknya untuk mengejarkan sholat. Kadang ada yang menunda, ada yang membantah, bahkan ada yang menolak. Betapa sakit hati orang tua ketika mendengar jawaban seorang anak ketika ia perintahkan untuk sholat.
Di sisi lain banyak orang tua yang sering kali lebih mementingkan seorang anaknya untuk selalu berprestasi di bidang pendidikan fomal, mencari uang hingga larut, menitipkan anak kepada pengasuh hingga tak pernah ada waktu untuk memantau dan mendidik anak untuk dekat serta menjalankan perintah Agama. Mulai dari hal sholat sampai amalan kecil untuk anak.
Lantas ? Siapa yang pantas disalahkan atas semua ini? Kapan mulai mendidik anak untuk sholat? Bagaimana cara untuk mendidiknya  sholat?
Memang di era global penting untuk mendidik kognitif anak agar mampu bersaing dengan zaman, namun apakah semua itu cukup? Tentu jawabanya tidak karena kemampuan anak tidak hanya ilmu pengetahuan kognitif saja melainkan kemampuan spiritual sangat diperlukan oleh anak. Semua ini telah dijawab oleh manusia pembawa kebenaran yakni Rasulullah SAW melalui sabdanya:

 مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ  (وصححه الألباني في "الإرواء"، رقم 247)
 “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat saat berumur tujuh tahun dan pukulah mereka jika tidak shalat saat berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidur.” (Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Irwa'u Ghalil, no. 247).
Dari hadits ini dapat diambil pelajaran bagi orang tua yaitu,
Kewajiban orang tua untuk mendidik anak untuk mengerjakan sholat
Anak merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang tua. Maka, mendidik dan membina anak merupakan kewajiban bagi setiap orang tua. Karena anak terlahir di dalam dunia ini suci dan orang tua lah yang menggoreskan tinta untuk membentuk karakter anak untuk menjadi yang baik (sholeh maupun sholehah) atau justru menjadi buruk.
Salah satu hal yang harus diajarkan dan ditanamkan oleh orang tua kepada anak adalah sholat, karena sholat merupakan bentuk bukti ketaqwaan kepada Allah dan rasa syukur atas segala nikmat serta karunia-Nya. Selain itu dalam hadits diatas juga diperintahkan oleh Rasulullah SAW denga kata “perintahkanlah” maka kata perintah ini memiliki sifat wajib karena setiap perintah merupakan kewajiban untuk menjalankannya.
Imam As Syaukani pernah berkata “bahwa hadis di atas menunjukkan wajibnya orang tua untuk memerintahkan anaknya untuk mengerjakan sholat..”
Karena itu erupakan perintah maka ketika tidak menjalankannya maka akan di mintakan pertanggungjawaban atas perintah tersebut.
Seperti pada sabda Rasulullah SAW:
 “Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggung jawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggung jawabannya” memiliki makna bahwa orang tua baik seorang ayah maupu ibu memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya dirumah terutama sholat.
Waktu yang tepat
Setelah mengetahui bahwa mendidik anak terutama hal sholat merupakan kewajiban bagi orang tua yang harus dijalankan selanjutnya hadis diatas juga menjelaskan waktu untuk mulai mendidik anak untuk sholat bagi orang tua. Dalam hadis diatas sudah jelas bahwa ketika anak sudah berusia tujuh tahun maka orang tua wajib memerintahkan anaknya untuk sholat. Dan karena ketika tujuh tahun sudah diperintahkan untuk sholat, maka sebelum usia tujuh tahun sebaiknya orang ua mulai mengenalkan kepada anak tentang sholat agar ketika kewajiban itu sudah ada pada diri seorang anak, anak tidak akan kesusahan untuk mengerjakannya.
Ada beberapa hikmah yang terkandung dalam angka tujuh pada hadis Rasulullah SAW, antaranya:
  • Anak pada usia tujuh tahun sudah mulai dapat lebih luas dalam lingkungan dan pengetahuannya maka harus di imbangi dengan nilai spiritualnya
  • Karena pada usia tujuh tahun merupakan Masa-masa emas bagi anak untuk belajar berbagai ketrampilan, maka ketika ia terampil dalam menjalankan shalat, Insya Allah akan dapat menjaga sholatnya saat ia tumbuh dewasa.Anak usia tujuh tahun mampu membedakan dan akan melakukan perbuatan yang diperintahkan orang tuanya untuk mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang tuanya, sehingga jika diperintahkan untuk shalat maka akan segera memenuhinya
Cara mendidik dan mengajarkannya
Setelah mengetahui kewajiban dan waktu untuk mendidik anak dalam mengerjakan sholat maka selanjutnya bagaimana cara mengajarkannya?
Pertama mendidiknya dengan cara mencontohkan untuk sholat. Karena seorang anak sangat mudah menirukan apa yang dilakuakan oleh orang terdekatnya terutama orang tuanya.
Kedua yakni dengan memerintahkan untuk sholat setelah orang tua mencotohkan kepada anak bahwa dirinya sholat, selanjutnya mengajak dan memerintahkan anak untuk sholat dengan disertai motivasi agar anak mau menjalankan sholat
Ketiga dengan memukulnya, namun memukul merupakan cara terakhir bagi orang tua ketika anak menolak mengerjakan sholat saat sudah sampai menginjak usia sepuluh tahun seperti yang ada pada hadis diatas. Sebelum memukul harus menempuh cara-cara lainnya terlebih dahulu yaitu seperti menasehati, kemudian memperingatkan dengan keras, memberi ancaman hukuman jika memang anak termasuk orang yang jera hanya dengan ancaman, setelah itu kalau cara tersebut tidak membuat jera barulah orang tua boleh memukul anaknya. Selain itu ada hal yang perlu diperhatikan orang tua dalam memukul anaknya.
  • Tidak memukul lebuh dari sepuluh kali karena tujuannya membuatnya jera bukan menyakiti anak.
  • Tidak memukul wajah dan anggota badan yang vital seperti mata, hidung, telinga, perut dan kemaluan.
  • Tidak memukul saat emosi, karena ketika dalam keadaan emosi dan amarah akan membuat seorang sulit mengendalikan diri dan dikhawatirkan dapat secara brutal.


Citro Achmad Faisol.
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Label:

Post a Comment

[blogger][facebook]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget